Friday, March 8, 2019
Saturday, January 26, 2019
Membiasakan Sarapan, Sebelum Belajar
Membiasakan Sarapan,
Sebelum Belajar
Sarapan adalah hal utama dalam
menjaga kesehatan tubuh. Sarapan membuat tubuh lebih kuat dan sehat. Seperti
yang sudah tertera dalam semboyan “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat”. Dengan menyiapkan sedikit makanan untuk menunjang energi pada aktivitas
kita sehari-hari. Terutama, sarapan itu diusahakan mengandung karbohidrat serta
beberapa vitamin dan protein. Dengan menjaga kesehatan tubuh akan mempermudah
kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Munculnya Cahaya di Balik Kegelapan
Munculnya Cahaya di Balik Kegelapan
Di sebuah desa terpencil, tampaklah sebuah kehidupan yang sangat
mengharukan dan menyedihkan. Terdapat si Arman, Tina dan Budi. Arman adalah
anak yang selalu ingin tahu dan baik hati. Tina adalah anak yang mempunyai suka
menolong dan pandai. Budi adalah anak yang kuat, suka bekerja keras dan jujur.
Ketiganya duduk di kelas 5 SD.
Tina : “Arman, apa
yang kamu lakukan disitu ?”
Arman : (sambil
menunjuk suatu arah di balik bukit) “Aku sedang melihat betapa indahnya dibalik
bukit sana. Dunia terasa indah. Akankah kita dapat menikmati keindahan itu
disini?”
Tina : “Insya
Allah bisa Arman, selama kita mau berusaha pasti bisa”.
Arman : “Seandainya
kita di malam hari terdapat cahaya di desa kita dan dilangit yang gelap
gulita”. Apa yang bisa kita lakukan, Tina?”
Tina : “Memang,
sekarang ini listrik sedang padam dan masih dalam perbaikan. Kita bisa
memperbaikinya dengan melaporkan kepada paman Doni. Beliau adalah instalasi
listrik terbaik di desa kita. Tapi, sayangnya beliau berada di luar kota sedang
dalam tugas luar kota”.
Arman : “Trus,
bagaimana ini kalau om Doni sudah tidak ada di desa ini. Apakah kita harus
tinggal diam begitu saja? Menunggu datangnya om Doni, desa ini sudah beberapa
hari terlihat gelap gulita. Sampai kapan kita seperti ini ?”
Tina : “Iya, ya.
Kita harus laporkan kepada bapak kepala desa. Bahwasanya kita harus mengambil
langkah yang terbaik untuk desa kita. Yuk, Arman kita ke kediaman bapak kepala
desa sekarang”.
Arman : “Ayo.... Siapa
takut”.
Subscribe to:
Posts (Atom)